Konversi file pdf menjadi png

Untuk melakukan perubahan dari file pdf ke png di sistem operasi linux, bisa menggunakan software convert. Jika sistem operasi belum terpasang software convert maka harus diinstall terlebih dahulu, karena kami menggunakan GNU Linux Ubuntu maka convert masuk dalam paket imagemagick, maka untuk mendapatkan software convert harus menginstall software imagemagick, caranya adalah

sudo apt-get install imagemagick

Selanjutnya bisa digunakan untuk konversi file pdf menjadi file png, dengan perintah:

convert -density 150 file.pdf -quality 90 output.png

 

Semoga bermanfaat

Konfigurasi HMVC untuk Codeigniter 3

HMVC singkatan dari Hierarichal Model View Controller adalah pengembangan dari konsep MVC (Model View Controller) yang diimplementasikan secara hierarkis, sehingga disetiap module memiliki MVC sendiri atau tidak. Berikut ini adalah perbedaan struktur MVC dan HMVC:

  • Struktur MVC
    • applications/
      • controllers/
      • models/
      • views/
  • Struktur HMVC
    • applications/
      • modules/
        • user/
          • models/
          • views/
          • controllers/
        • salesorder
          • models/
          • views/
          • controllers/

Didalam folder modules terdapat user dan salesorder, didalamnya terdapat folder models, views dan controllers, seperti inilah konsep HMVC.

Beberapa kelebihan dari HMVC adalah

  1. Adanya konsep modular, sehingga lebih mudah ketika membuat aplikasi yang besar dan dibagi menjadi modul-modul kecil.
  2. Lebih mudah saat pengembangan dan maintenance (perawatan).
  3. Teamwork dan pembagian kerja lebih mudah dan ringan.

Artikel sebagai catatan kami saat melakukan konfigurasi HMVC di framework PHP Codeigniter versi 3. Untuk mendownload Codeigniter 3 ada disini dan untuk mendownload HMVC extension ada disini.

Berikut langkah-langkah Konfigurasi HMVC untuk Codeigniter 3 :

  1. Ekstrak framework Codeigniter 3 dan pindahkan ke webroot folder, untuk LAMP di ubuntu server 14.04 ada di /var/www/html/. Dan dengan nama folder ci3, sehingga ketika diakses dari web browser alamat web menjadi http://localhost/ci3/.
  2. Ekstrak HMVC Extention. Hasil ekstrak extenstion terdapat folder core dan third_party.
  3. Masukkan core dan third_party kedalam folder applications milik Codeigniter 3 sehingga struktur folder applications menjadi seperti ini:
    - applications/
    -- core/
    ---- MY_Loader.php
    ---- MY_Router.php
    -- third_party/
    ---- MX/
    ------ Base.php
    ------ Ci.php
    ------ Config.php
    ------ Controller.php
    ------ Lang.php
    ------ Loader.php
    ------ Modules.php
    ------ Router.php
    
  4. Konfigurasi HMVC sudah dilakukan selanjutnya kita lakukan test apakah sudah bisa digunakan atau tidak.

Berikut langkath-langkah Tes HMVC untuk Codeigniter 3:

  1. Buatlah folder modules di dalam folder applications.
    - applications/
    -- core/
    -- third_party/
    -- modules/
    
  2. Selanjutnya didalam folder modules buat folder test, kemudian didalam folder test buatlah tiga folder masing-masing dengan nama models, views, dan controllers.
    - applications/
    -- core/
    -- third_party/
    -- modules/
    --- test/
    ---- models/
    ---- views/
    ---- controllers/
    
  3. Di dalam folder controllers buatlah file controller dengan nama calass Test.php dengan isi file sebagai berikut:
     class Test extends CI_Controller{
        public function __construct() {
            parent::__construct();
        }
        
        public function index() {
            echo "<h1>Tes Konfigurasi HMVC</h1>";
            echo "<p>Modul ini adalah modul HMVC pertama saya</p>";
            echo "<p>Lokasi file ada di applications/modules/test/controllers/Test.php</p>";
        }
    }
    
  4. Tes class Test dengan mengaksesnya di web browser dengan alamat http://localhost/ci3/index.php/test. Jika nama file controller dan nama folder sama maka saat mengaksesnya hanya menggunakan nama folder.
  5. Jika pada web browser ditamplikan seperti hasil dibawah maka tes dan konfigurasi HMVC untuk Codeigniter 3 telah berhasil.
    <h1>Tes Konfigurasi HMVC</h1>
    <p>Modul ini adalah modul HMVC pertama saya</p>
    <p>Lokasi file ada di applications/modules/test/controllers/Test.php</p>

Di internet sudah banyak artikel seperti yang kami tulis ini, kami hanya sekedar berbagai dari pengalaman kami saat mengkonfigurasi HMVC untuk Codeigniter 3.

Semoga Bermanfaat.

 

Jangan menyia-nyiakan waktu

Saya melihat banyak sekali manusia yang mempergunakan waktu untuk hal-hal yang sangat tidak berguna. Malam yang begitu panjang mereka gunakan untuk membicarakan hal-hal yang sangat tidak berguna atau membaca tulisan-tulisan yang tak ada nilainya. Siang nan panjang justru digunakan untuk tidur. Kalaupun beraktifitas, di siang hari mereka hanya berjalan-jalan atau hanya berkeliling pasar.

Saya memandang mereka seperti orang-orang yang sedang berbincang-bincang di atas perahu, sedangkan perahu yang mereka tumpangi menyeret mereka entah ke mana, namun hal itu tidak disadari. Jarang sekali orang yang saya lihat paham akan makna kehidupan ini dan mempersiapkan bekal untuk menjalani perjalanan abadi. Keadaan manusia sungguh berbeda-beda. Perbedaan terjadi akibat perbedaan taraf ilmu dan wawasan yang mereka miliki.

Di antara manusia, orang-orang yang memiliki kesadaran akan makna hidup selalu mencari tahu dan memperbanyak bekal untuk perjalanannya yang abadi, hingga mereka memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Adapun yang lalai, mereka membawa bekal sekadarnya, atau mungkin keluar dari negerinya tanpa satu tempat bekal apapun. Alangkah banyaknya orang-orang yang berjalan dan telah melalui jalan yang panjang, namun tetap tidak beroleh bekal apa-apa.

Oleh sebab itu, pergunakanlah setiap detik umur Anda dan bersegeralah sebelum kesempatan itu lenyap. Carilah ilmu, carilah hikmah, berlombalah dengan waktu, lawanlah nafsu dan carilah bekal sebanyak-banyaknya. Tatkala semuanya telah terlambat, tak akan berguna lagi penyesalan bagi Anda.

— Shaidul Khathir
Imam Ibnul Jauzi

Kisah Yang Menakjubkan Tentang Ikhlash

Ibnul Mubarak rahimahullah menceritakan kisahnya:

“Saya tiba di Mekkah ketika manusia ditimpa paceklik dan mereka sedang melaksanakan shalat istisqa’ di Al-Masjid Al-Haram. Saya bergabung dengan manusia yang berada di dekat pintu Bani Syaibah. Tiba-tiba muncul seorang budak hitam yang membawa dua potong pakaian yang terbuat dari rami yang salah satunya dia jadikan sebagai sarung dan yang lainnya dia jadikan selendang di pundaknya. Dia mencari tempat yang agak tersembunyi di samping saya. Maka saya mendengarnya berdoa,

“Ya Allah, dosa-dosa yang banyak dan perbuatan-perbuatan yang buruk telah membuat wajah hamba-hamba-Mu menjadi suram, dan Engkau telah menahan hujan dari langit sebagai hukuman terhadap hamba-hamba-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu wahai Yang pemaaf yang tidak segera menimpakan adzab, wahai Yang hamba-hamba-Nya tidak mengenalnya kecuali kebaikan, berilah mereka hujan sekarang.”

Dia terus mengatakan, “Berilah mereka hujan sekarang.”

Hingga langit pun penuh dengan awan dan hujan pun datang dari semua tempat. Dia masih duduk di tempatnya sambil terus bertasbih, sementara saya pun tidak mampu menahan air mata. Ketika dia bangkit meninggalkan tempatnya maka saya mengikutinya hingga saya mengetahui di mana tempat tinggalnya. Lalu saya pergi menemui Fudhail bin Iyyadh. Ketika melihat saya maka dia pun bertanya, “Kenapa saya melihat dirimu nampak sangat sedih?” Saya jawab, “Orang lain telah mendahului kita menuju Allah, maka Dia pun mencukupinya, sedangkan kita tidak.” Dia bertanya, “Apa maksudnya?” Maka saya pun menceritakan kejadian yang baru saja saya saksikan. Mendengar cerita saya, Fudhail bin Iyyadh pun terjatuh karena tidak mampu menahan rasa haru. Lalu dia pun berkata, “Celaka engkau wahai Ibnul Mubarak, bawalah saya menemuinya!” Saya jawab, “Waktu tidak cukup lagi, biarlah saya sendiri yang akan mencari berita tentangnya.”

Maka keesokan harinya setelah shalat Shubuh saya pun menuju tempat tinggal budak yang saya lihat kemarin. Ternyata di depan pintu rumahnya sudah ada orang tua yang duduk di atas sebuah alas yang digelar. Ketika dia melihat saya maka dia pun langsung mengenali saya dan mengatakan, “Marhaban (selamat datang –pent) wahai Abu Abdirrahman, apa keperluan Anda?” Saya jawab, “Saya membutuhkan seorang budak hitam.” Dia menjawab, “Saya memiliki beberapa budak, silahkan pilih mana yang Anda inginkan dari mereka?” Lalu dia pun berteriak memanggil budak-budaknya. Maka keluarlah seorang budak yang kekar. Tuannya tadi berkata, “Ini budak yang bagus, saya ridha untuk Anda.” Saya jawab, “Ini bukan yang saya butuhkan.”

Maka dia memperlihatkan budaknya satu persatu kepada saya hingga keluarlah budak yang saya lihat kemarin. Ketika saya melihatnya maka saya pun tidak kuasa menahan air mata. Tuannya bertanya kepada saya, “Diakah yang Anda inginkan?” Saya jawab, “Ya.” Tuannya berkata lagi, “Dia tidak mungkin dijual.” Saya tanya, “Memangnya kenapa?” Dia menjawab, “Saya mencari berkah dengan keberadaannya di rumah ini, di samping itu dia sama sekali tidak menjadi beban bagi saya.” Saya tanyakan, “Lalu dari mana dia makan?” Dia menjawab, “Dia mendapatkan setengah daniq (satu daniq = sepernam dirham –pent) atau kurang atau lebih dengan berjualan tali, itulah kebutuhan makan sehari-harinya. Kalau dia sedang tidak berjualan, maka pada hari itu dia gulung talinya. Budak-budak yang lain mengabarkan kepadaku bahwa pada malam hari dia tidak tidur kecuali sedikit. Dia pun tidak suka berbaur dengan budak-budak yang lain karena sibuk dengan dirinya. Hatiku pun telah mencintainya.”

Maka saya katakan kepada tuannya tersebut, “Saya akan pergi ke tempat Sufyan Ats-Tsaury dan Fudhail bin Iyyadh tanpa terpenuhi kebutuhan saya.” Maka dia menjawab, “Kedatangan Anda kepada saya merupakan perkara yang besar, kalau begitu ambillah sesuai keinginan Anda!” Maka saya pun membelinya dan saya membawanya menuju ke rumah Fudhail bin Iyyadh.

Setelah berjalan beberapa saat maka budak itu bertanya kepada saya, “Wahai tuanku!” Saya jawab, “Labbaik.” Dia berkata, “Jangan katakan kepada saya ‘labbaik’ karena seorang budak yang lebih pantas untuk mengatakan hal itu kepada tuannya.” Saya katakan, “Apa keperluanmu wahai orang yang kucintai?” Dia menjawab, “Saya orang yang fisiknya lemah, saya tidak mampu menjadi pelayan. Anda bisa mencari budak yang lain yang bisa melayani keperluan Anda. Bukankah telah ditunjukkan budak yang lebih kekar dibandingkan saya kepada Anda.” Saya jawab, “Allah tidak akan melihatku menjadikanmu sebagai pelayan, tetapi saya akan membelikan rumah dan mencarikan istri untukmu dan justru saya sendiri yang akan menjadi pelayanmu.”

Dia pun menangis hingga saya pun bertanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?” Dia menjawab, “Anda tidak akan melakukan semua ini kecuali Anda telah melihat sebagian hubunganku dengan Allah Ta’ala, kalau tidak maka kenapa Anda memilih saya dan bukan budak-budak yang lain?!” Saya jawab, “Engkau tidak perlu tahu hal ini.” Dia pun berkata, “Saya meminta dengan nama Allah agar Anda memberitahukan kepada saya.” Maka saya jawab, “Semua ini saya lakukan karena engkau orang yang terkabul doanya.” Dia berkata kepada saya, “Sesungguhnya saya menilai –insya Allah– Anda adalah orang yang saleh. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memiliki hamba-hamba pilihan yang Dia tidak akan menyingkapkan keadaan mereka kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang Dia cintai, dan tidak akan menampakkan mereka kecuali kepada hamba yang Dia ridhai.” Kemudian dia berkata lagi, “Bisakah Anda menunggu saya sebentar, karena masih ada beberapa rakaat shalat yang belum saya selesaikan tadi malam?” Saya jawab, “Rumah Fudhail bin Iyyadh sudah dekat.” Dia menjawab, “Tidak, di sini lebih saya sukai, lagi pula urusan Allah Azza wa Jalla tidak boleh ditunda-tunda.” Maka dia pun masuk ke masjid melalui pintu halaman depan.

Dia terus mengerjakan shalat hingga selesai apa yang dia inginkan.

Setelah itu dia menoleh kepada saya seraya berkata, “Wahai Aba Abdirrahman, apakah Anda memiliki keperluan?” Saya jawab, “Kenapa engkau bertanya demikian?” Dia menjawab, “Karena saya ingin pergi jauh.” Saya bertanya, “Ke mana?” Dia menjawab, “Ke akherat.” Maka saya katakan, “Jangan engkau lakukan, biarkanlah saya merasa senang dengan keberadaanmu!” Dia menjawab, “Hanyalah kehidupan ini terasa indah ketika hubungan antara saya dengan Allah Ta’ala tidak diketahui oleh seorang pun. Adapun setelah Anda mengetahuinya, maka orang lain akan ikut mengetahuinya juga, sehingga saya merasa tidak butuh lagi dengan semua yang Anda tawarkan tadi.” Kemudian dia tersungkur sujud seraya berdoa, “Ya Allah, cabutlah nyawaku agar aku segera bertemu dengan-Mu sekarang juga!” Maka saya pun mendekatinya, ternyata dia sudah meninggal dunia. Maka demi Allah, tidaklah saya mengingatnya kecuali saya merasakan kesedihan yang mendalam dan dunia ini tidak ada artinya lagi bagi saya.”

(Al-Muntazham Fii Taarikhil Umam, karya Ibnul Jauzy, 8/223-225)

Sumber artikel: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=140725

Diterjemahkan oleh: Abu Almass bin Jaman Al-Ausathy

17 Rabi’ul Awwal 1435 H

Daarul Hadits – Ma’bar – Yaman

http://www.ibnutaimiyah.org/2014/01/setiap-kali-teringat-dia-dunia-ini-terasa-tidak-ada-harganya/